kedelai lokal,

  • Kedelai Lokal Perlu Digalakkan

    Kedelai lokal yang merupakan produk unggulan bagi para petani, wajib digalakkan di seluruh nusantara agar mampu memenuhi kebutuhan kedelai di dalam negeri. Dengan tercukupinya kebutuhan kedelai dalam negera, maka kita tidak perlu impor lagi kedelai sehingga semua masyarakat akan mengkonsumsi kedelai lokal yang sehat non GMO. Oleh karena itu, peranan pemerintah daerah perlu ditingkatkan, terutama kementrian pertanian.

  • Masyarakat Belum Mengenal tentang Kedelai Non GMO

    Pemahaman tentang kedelai GMO dan non GMO adalah penting, karena ini menyangkung kesehatan seluruh masyarakat di Indonesia. Diketahui, bahwa masyarakat di Indonesia, makanan dalam bentuk tempe dan tahu dari bahan kedelai menjadi makanan pokok sehari-hari. Sayangnya, bahan kedelai yang digunakan oleh para pengrajin kedelai adalah kedelai import yang mengandung GMO. Berbagai kajian menyebutkan, kedelai GMO yang digunakan untuk membuat tempe dan tahu ini sangat berbahaya bagi kesehatan.

  • Peluang Meraih Sukses Menjadi Petani Kedelai

    Bagi petani tidak dilarang memiliki mimpi untuk sukses. Sukses tentu saja bisa diartikan berhasil di bidang yang digelutinya dan mampu meningkatkan harkat martabat orang banyak, mampu menjadi manfaat bagi orang banyak, dan tentunya mampu menghidupi banyak orang karena bidang yang digelutinya. Menjadi petani kedelai bukan hal yang mustahil untuk meraih sukses, sebagaimana petani-petani lain, seperti petani bawang merah, petani buah, dan lain-lainnya.

    Bagaimana caranya, tentu seoarang petani juga harus terus belajar, bagaimana mampu menghasilkan produk kedelai yang unggul dan berkualitas sehingga produk bisa memiliki standar untuk bisa diterima di industri. Dengan keberhasilan ini, maka petani bisa mencapai sukses. Terlebih lagi jika mampu berbagi ilmu ini ke petani-petani lain. Niscaya, jika banyak petani yang sukses, maka swasembada kedelai mampu diraih dengan baik.

  • Petani Kedelai Menggapai Harapan

    Sudah lama para petani kedelai berharap, ada solusi untuk pertanian kedelai ini. Selama ini mereka tidak bisa berbuat banyak, karena hasil panen kedelai tidak mampu bersaing dengan kedelai impor yang memiliki harga lebih murah dan kualitas fisik yang bagus. Selain itu, kedelai impor ini jika dibat tempe lebih gampang dan lebih bagus hasilnya.

    Sementara untuk kedelai lokal, selain kualitas fisik kurang menarik, jika dibuat tempe kurang bagus hasilnya. Inilah yang menjadi tantangan bagi para peneliti untuk bisa meningkatkan kualitas hasil panen kedelai yang mampu menyamai kualitas, terutama fisik, dengan kedelai impor.

    Saat ini pihak pemerintah dan perguruan tinggi telah berupaya secara terus-menerus untuk meningkatkan kulitas kedelai lokal, serta melakukan sosialisasi bahwa kedelai lokal lebih baik dari sisi kesehatan. Selain faktor kualitas kesehatan, faktor kualitas fisik kedelaipun terus diusahakan agar mampu menghilangkan stigma di masyarakat, bahwa kedelai impor lebih baik dari kedelai lokal.

  • Pilih Kedelai Lokal atau Kedelai Impor?

    Sebagai orang awam, pasti tidak akan pernah mempermasalahkan makanan seperti tempe atau tahu. Yang penting harga terjangkau dan mudah didapat. Masyarakat tidak akan menanyakan masalah dengan kedelai yang digunakan untuk membuat tempe atau tahu. Yang penting enak, murah dan mudah didapat.

Kedelai Hitam Malika, Kedelai Berkualitas Asli Indonesia

11 Oktober 2016

Kecap dapat dikatakan sebagai salah satu pelengkap makanan yang kerap digunakan masyarakat Indonesia. Karena itu,...

Swasembada Kedelai, Indonesia Butuh 2 Tahun Lagi

11 Oktober 2016

Kementerian Pertanian menargetkan Indonesia bisa swasembada kedelai pada 2018 dengan penyaluran bantuan benih dan sarana...

Pamor Kedelai Edamame Indonesia Turun

11 Oktober 2016

Meski pun tidak begitu populer untuk dikonsumsi di dalam negeri, namun budidaya edamame cukup marak...

Mengapa pilih tempe untuk bisnis kuliner di London?

11 Oktober 2016

Seorang pemilik warung tempe di London mengatakan ia sangat suka tempe dan belajar di banyak...

Keseharian "bule penjual tempe" di London

11 Oktober 2016

Seorang warga Inggris yang memiliki warung tempe di London bercerita tentang kegiatannya dalam satu minggu...

Kunjungan Web

Hari ini285
Kemarin450
Minggu ini735
Bulan ini1304
Total207101

Nampak
  • IP Anda: 3.14.144.240

May 2025
S M T W T F S
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
Copyright © 2025 Pekakekal (Pengembangan Kajian Kedelai lokal) All Rights Reserved.
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada