"Saya pikir kalau saya suka tempe, dan saya mengambil risiko dengan mulai produksi dan jual tempe," kata William menjawab pertanyaan Tina Aqilasha Queennaya El-fariza.
William berjualan di warungnya selama tiga hari dan selebihnya dipakai untuk produksi dan memasak tempe, yang dibuatnya dengan resep kari kuning dan tempe jinten.
"Kari kuning ini sebenarnya lodeh," kata William yang menjawab pertanyaan para pembaca Rabu (21/09) lalu setelah selesai berjualan.
Ia bercerita ia datang pagi dari kediamannya yang berjarak sekitar dua setengah jam dari London untuk mendirikan tenda dan bersiap-siap untuk melayani makan siang pelanggannya.
Syaiful: Di mana belajar buat tempe?
William: Saya belajar di banyak tempat. Di Malang, Blitar, Yogyakarta, Bandung, Jakarta. Jadi rasa tempe saya seperti yang di Jawa.
Jizreel Pandey: Proses pembuatan di Inggris ada kendala, jika dilihat dari perbedaan cuaca dan kelembaban di sana (makanan fermentasi), dan bahan baku yang dipakai apakah produksi lokal?
William: Kedelai bisa didapatkan dengan mudah. (Untuk pembuatan), di Indonesia bisa taruh di depan rumah, tapi di Inggris dingin, harus pakai inkubator, pengatur suhu. Ada satu kamar di rumah saya untuk membuat tempe, dan suhu dijaga 31 derajat. Buat tempe di rumah saya. Dua setengah jam tiap pagi buat tempe Bedford, dari rumah berangkat 05.30 bangun jam 4.00 masak dan bersiap. Membuat tempe sendiri.
Rahmad Mukti: Bagaimana cara orang Inggris menikmati tempe?
William: Banyak orang Inggris suka tempe. Beberapa resep yang saya buat ada kari kuning. Saya pakai nama kari supaya orang Inggris langsung tahu kari, tapi sebenarnya lodeh.
Elsa: Bisa masak tempe bacem?
William: Buat tempe bacem susah karena perlu air kepala dan di Inggris mahal!
Bunda Yunita: Suruh si William nulis yang benar, TEMPE bukan TEMPEH.
William: Kalau saya tulis Tempe, orang Inggris akan bacanya Temp, tapi kalau ditambah H, ucapannya menjadi tempe.
Tempe ada di 20 negara
Salah seorang pengunjung warung William, Michael, mengatakan ia pelanggan tetap karena menganggap tempe makanan sehat.
"Tempe termasuk vegetarian, jadi saya sering ke sini untuk beli tempe," kata Michael yang menunjukkan tempe lodeh yang dia beli.
Made Astrawan, pendiri Forum Tempe, yang terdiri dari pakar gizi, pangan serta para produsen tempe, mengatakan tempe dapat ditemukan di sekitar 20 negara, baik oleh orang Indonesia ataupun orang setempat.
"Bisa diproduksi oleh orang Indonesia yang tinggal di suatu negara seperti pak Rustono di Jepang, bisa juga oleh orang asli negara tersebut seperti yang di Meksiko, Prancis, Australia dan Inggris," kata Made kepada BBC Indonesia.
Forum Tempe beserta Pergizi Pangan Indonesia, organisasi pakar gizi, merencanakan akan membawa tempe ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Oktober ini untuk ditetapkan sebagai warisan budaya sebelum dilanjutkan ke badan PBB UNESCO. (BBC)
Comments