Usaha Tani Kedelai

Ditulis oleh

Usaha Tani Kedelai diawali dengan proses pengadaan bahan baku dan sarana prasarana kegiatan pra-panen untuk diaplikasikan pada jenis lahan yang tersedia dan waktu atau musim yang terjadi. Secara garis besar sebuah kegiatan usaha tani memiliki garis besar yang dapat dijelaskan seperti berikut ini (Adisarwanto,1999) :

1. Perbenihan

Kualitas benih sangat menentukan keberhasilan usaha tani kedelai. Pada penanaman kedelai, biji atau benih ditanam secara langsung, sehingga apabila kemampuan tumbuhnya rendah, jumlah populasi per satuan luas akan berkurang. Di samping itu, kedelai tidak dapat membentuk anakan sehingga apabila benih tidak tumbuh, tidak dapat ditutup oleh tanaman yang ada. Oleh karena itu, agar dapat memberikan hasil yang memuaskan, harus dipilih varietas kedelai yang sesuai dengan kebutuhan, mampu beradaptasi dengan kondisi lapang, dan memenuhi standar mutu benih yang baik. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan varietas yaitu umur panen, ukuran dan warna biji, serta tingkat adaptasi terhadap lingkungan tumbuh yang tinggi.

a. Umur Panen

Varietas yang akan ditanam harus mempunyai umur panen yang cocok dalam pola tanam pada agroekosistem yang ada. Hal ini menjadi penting untuk menghindari terjadinya pergeseran waktu tanam setelah kedelai dipanen.

b. Ukuran dan Warna Biji

Ukuran dan warna biji varietas yang ditanam harus sesuai dengan permintaan pasar di daerah sekitar sehingga setelah panen tidak sulit dalam menjual hasilnya.

c. Penyesuaian Lahan

Untuk daerah sentra pertanaman tertentu, misalnya di tanah masam, hendaknya memilih varietas kedelai unggul yang mempunyai tingkat adaptasi tinggi terhadap tanah masam sehingga akan diperoleh hasil optimal, contohnya varietas Tanggamus. Demikian pula bila kedelai ditanam di daerah banyak terdapat ham ulat grayak maka pemilihan varietas tahan ulat grayak amat menguntungkan, contohnya varietas Ijen. Selain itu, varietas yang ditanam tersebut harus sudah bersifat aditif dengan kondisi lahan 21 yang akan ditanami sehingga tidak mengalami hambatan dalam pertumbuhannya.

2. Persiapan Lahan

Tanaman kedelai biasanya ditanam pada tanah kering (tegalan) atau tanah persawahan. Pengolahan tanah bagi pertanaman kedelai di lahan kering sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau, sedangkan pada lahan sawah, umumnya dilakukan pada musim kemarau. Persiapan lahan penanaman kedelai di areal persawahan dapat dilakukan secara sederhana. Mula-mula jerami padi yang tersisa dibersihkan, kemudian dikumpulkan, dan dibiarkan mengering. Selanjutnya, dibuat petak-petak penanaman dengan lebar 3 m - 10 m, yang panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Diantara petak penanaman dibuat saluran drainase selebar 25 cm - 30 cm, dengan kedalaman 30 cm. Setelah didiamkan selama 7-10 hari, tanah siap ditanami. Jika areal penanaman kedelai yang digunakan berupa lahan kering atau tegalan, sebaiknya dilakukan pengolahan tanah terlebih dahulu. Tanah dicangkul atau dibajak sedalam 15 cm – 20 cm. Di sekeliling lahan dibuat parit selebar 40 cm dengan kedalaman 30 cm. Selanjutnya, dibuat petakan-petakan dengan panjang antara 10 cm – 15 cm, lebar antara 3 cm – 10 cm, dan tinggi 20 cm – 30 cm. Antara petakan yang satu dengan yang lain (kanan dan kiri) dibuat parit selebar dan sedalam 25 cm. Antara petakan satu dengan petakan di belakangnya dibuat parit selebar 30 cm dengan kedalaman 25 cm. Selanjutnya, lahan siap ditanami benih. Apabila lahan yang digunakan termasuk tanah asam (memiliki pH <5,0), bersamaan dengan pengolahan tanah dilakukan pengapuran. Dosis pengapuran disesuaikan dengan pH lahan. Lahan sawah supra insus dianjurkan diberi kapur sebanyak 300 kg/ha. Kapur disebarkan merata, kemudian tanah dibalik sedalam 20 cm – 30 cm dan disiram hingga cukup basah.Sebelum dilakukan kegiatan penanaman, terlebih dulu diberi pupuk dasar. Pupuk yang digunakan berupa TSP sebanyak 75 kg – 200 kg/ha, KCl 50 kg – 100 kg/ha, dan Urea 50 kg/ha.

3. Penanaman

Cara tanam yang terbaik untuk memperoleh produktivitas tinggi yaitu dengan membuat lubang tanam memakai tugal dengan kedalaman antara 1,5 – 2 cm. Setiap lubang tanam diisi sebanyak 3 – 4 biji dan diupayakan 2 biji yang bisa tumbuh. Observasi di lapangan dijumpai bahwa setiap lubang tanam diisi 5 biji, bahkan ada yang sampai 7 – 9 biji sehingga terjadi pemborosan benih yang cukup banyak. Di sisi lain, pertumbuhan tanaman mengalami etiolisasisehingga dapat mengakibatkan tanaman menjadi mudah roboh. Kebutuhan benih yang optimal dengan daya tumbuh lebih dari 90% yaitu 50 – 60 kg/ha. Penanaman ini dilakukan dengan jarak tanam 40 cm x 10 – 15 cm. Pada lahan subur, jarak dalam barisan dapat diperjarang menjadi 15 – 20 cm. Populasi tanaman yang optimal berkisar 400.000 – 500.000 tanaman per hektar.

4. Pemeliharaan

Tanaman kedelai sangat memerlukan air saat perkecambahan (0 – 5 hari setelah tanam), stadium awal vegetatif (15 – 20 hari), masa pembungaan dan pembentukan biji (35 – 65 hari). Pengairan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Pengairan dilakukan dengan menggenangi saluran drainase selama 15 – 30 menit. Kelebihan air dibuang melalui saluran pembuangan. Jangan sampai terjadi tanah terlalu becek atau bahkan kekeringan. Pada saat tanaman berumur 20 – 30 hari setelah tanam, dilakukan kegiatan penyiangan. Penyiangan pertama dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemupukan susulan. Penyiangan kedua dilakukan setelah tanaman kedelai selesai berbunga. Penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma yang tumbuh menggunakan tangan atau kored. Selain itu, dilakukan pula penggemburan tanah. Penggemburan dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak perakaran tanaman. Pemberian pupuk susulan dilakukan saat tanaman berumur 20 – 30 hari setelah tanam. Pemberian pupuk susulan hanya dilakukan pada tanah yang kurang subur saja. Pupuk yang digunakan berupa Urea sebanyak 50 kg/ha. Pupuk diberikan dalam larikan di antara barisan tanaman kedelai, selanjutnya ditutup dengan tanah. Bagi kedelai Jepang, pupuk susulan yang digunakan adalah Urea, TSP, dan KCl masingmasing sebanyak 200 kg/ha. Untuk meningkatkan hasil produksi kedelai, dapat digunakan pula ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) dan PPC (Pupuk Pelengkap Cair).

Read 657 kali
Artikel lain di dalam kategori ini: « Pemahaman Kedelai Panen dan Pasca Panen »

Comments  

# Fitriana Sugianti 2017-04-25 05:30
Dalam artikel ini telah memuat informasi yang sangat bagus, sehingga para pembaca dapat mengetahui permsalahan kedelai. tapi sebaiknya dalam dalam penyampain perbenihan lebih di detailkan yaitu mengenai ciri-ciri benih yang baik, berkualitas serta apabila ditanam akan tumbuh sehingga tidak mengalami kekecewaan. dengan begitu para pembaca dapat mengetahui ciri-ciri benih yang baik.
Reply | Reply with quote | Quote
# wilibordus andri 2017-05-03 20:32
Trimakasih Mbak Fitriana Sugianti, mungkin hal tersebut bisa menjadi topik artikel selanjutnya yaitu terkait ciri benih berkualitas.
Reply | Reply with quote | Quote
# Tamara Damayanti 2017-04-25 07:18
Artikel yang diposting sangat bermanfaat untuk menanam kedelai sehingga menghasilkan hasil panen yang baik. Cara pemilihan biji hingga metode tanam dan lahan juga sudah dijelaskan. Pada artikel tersebut terdapat parit di antara lahan, dan juga pemilihan pupuk yang baik. Web tersebut akan lebih bermanfaat lagi jika disebarluaskan dengan tepat
Reply | Reply with quote | Quote
# wilibordus andri 2017-05-03 20:37
Penyebarluasan Web saat ini masih terbatas pada mahasiswa dan kelompok tani saja, mungkin Kak Tamara Damayanti bisa membantu dalam penyebarluasan Web teman Kakak.
Reply | Reply with quote | Quote
# Anisa Hana Aulia 2017-05-02 08:19
Artikel di atas sangat bermanfaat karena sudah memuat tata cara pemilihan benih yang baik hingga cara perawatan tanaman kedelai. Sebaiknya informasi mengenai artikel ini diperluas dan disosialisasikan kepada masyarakat agar mengetahui dan paham mengenai tanaman kedelai sehingga para petani dapat menanam kedelai dengan baik dan Indonesia dapat menjadi negara swasembada kedelai lokal.
Reply | Reply with quote | Quote
# wilibordus andri 2017-05-03 20:20
Sosialisasi telah dilakukan dengan pendampingan terhadap kelompok kelompok tani kedelai lokal, hanya saja pendampingan belum bisa mencangkup seluruh petani kedelai di seluruh indonesia.
Reply | Reply with quote | Quote
# Aldila Nisa Ilmatu Tsaabita 2017-05-06 20:18
artikel berisi mengenai proses - proses pengembangbiakan kedelai. artikel sangat bermanfaat bagi masyarakat umunya dan petani kedelai pada khususnya. dengan pedoman artikel ini diharapkan para petani dapat mengembangkan perkembangbiakan kedelai dengan lebih baik.
Reply | Reply with quote | Quote
# Pekakekal 1 2017-05-16 20:00
Pengembangbiakan kedelai sangatlah penting karena hasil yang bagus juga karena benih yang baik pula. Harapan kami dengan semakin banyak bibit dan hasil panen yang bagus, maka keuntungan produksi kedelai dapat meningkat sehingga petani kedelai terus bertambah dan indonesia bisa swasembada kedelai.
Reply | Reply with quote | Quote
# Lovinda Ajie P 2017-05-16 16:51
artikel di atas sangat bermanfaat dan memberi penjelasan yang jelas mulai dari cara memilih benih yang berkualitas hingga tata cara pemeliharaan tanaman kedelai
Reply | Reply with quote | Quote
# Pekakekal 1 2017-05-16 19:56
Terimakasih telah membaca artikel kami, jangan lupa berkunjung di lain waktu.
Reply | Reply with quote | Quote
# nadya priska hamidya 2017-05-27 20:47
informasi dalam artikel tersebut sangat bermanfat, Melihat permasalahan yang di alami oleh petanai kedelai di Indonesia karna ketidak telatenya dalam membudidaya kedelai, maka artikel ini dapat sangat membantu bagi petani di Indonesia
Reply | Reply with quote | Quote
# Pekakekal 1 2017-05-29 21:42
Terimakasih telah membaca artikel kami, memang banyak kendala yang dialami petani. harapannya dengan dibuatnya pekakekal ini dapat membantu petani mengatasi masalah tersebut dan menjadikan wadah untuk para petani sebagai media bertukar ilmu.
Reply | Reply with quote | Quote

Add comment


Security code
Refresh

Kedelai Hitam Malika, Kedelai Berkualitas Asli Indonesia

11 Oktober 2016

Kecap dapat dikatakan sebagai salah satu pelengkap makanan yang kerap digunakan masyarakat Indonesia. Karena itu,...

Swasembada Kedelai, Indonesia Butuh 2 Tahun Lagi

11 Oktober 2016

Kementerian Pertanian menargetkan Indonesia bisa swasembada kedelai pada 2018 dengan penyaluran bantuan benih dan sarana...

Pamor Kedelai Edamame Indonesia Turun

11 Oktober 2016

Meski pun tidak begitu populer untuk dikonsumsi di dalam negeri, namun budidaya edamame cukup marak...

Mengapa pilih tempe untuk bisnis kuliner di London?

11 Oktober 2016

Seorang pemilik warung tempe di London mengatakan ia sangat suka tempe dan belajar di banyak...

Keseharian "bule penjual tempe" di London

11 Oktober 2016

Seorang warga Inggris yang memiliki warung tempe di London bercerita tentang kegiatannya dalam satu minggu...

Kunjungan Web

Hari ini211
Kemarin450
Minggu ini661
Bulan ini1230
Total207027

Nampak
  • IP Anda: 13.58.117.102

May 2025
S M T W T F S
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
Copyright © 2025 Pekakekal (Pengembangan Kajian Kedelai lokal) All Rights Reserved.
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada