Petani memiliki posisii yang kritis sebagai target dan produsen komoditas kedelai dalam aspek insetif dan tata niaga. Insentif petani memiliki kebutuhan bervariasi tinggi di beberapa wilayah sedangkan pada tata niaga petani tidak memiliki banyak pilihan untuk menjual hasil panennya. Dampak kelangkaan kedelai dapat dialami masyarakat sebagai akibat adanya kecurangan pada salah satu mata rantai yakni pialang yang menimbun persediaan untuk melemahkan harga petani dan memperoleh harga tinggi. Selain itu faktor strategi pengembangan swasembada yang masih belum dapat diwujudkan perlu ditinjau ulang dalam pelaksanaannya. Berdasarkan arus barang tataniaga komoditas kedelai dan strategi pencapaian swasembada kedelai daerah sebagai sentra produksi memasok komoditi kedelai dengan pengawasan harga di bawah BULOG dan kebijakan Kementrian pertanian untuk dipasarkan pada daerah konsumen seperti pulau Jawa untuk menjaga stabilitas ketersediaan pasokan kedelai di daerah konsumen, sehingga petani daerah prosusen dapat tetap memperoleh hasil jual atau nilai tukar yang cukup tinggi.