Sabtu, 18 Februari 2017 14:36

Produk MP-Asi Berbahan Baku Tempe Yang Menunjang Gizi Pada Balita

Nilai artikel ini
(0 votes)

MP-ASI adalah makanan bergizi yang diberikan disamping ASI kepada bayi berusia 6 (enam) bulan keatas atau berdasarkan indikasi medik, sampai anak berusia 24 (dua puluh empat) bulan untuk mencapai kecukupan gizi (SNI 01-7111, 2005).

MPASI sendiri fungsinya sebagai makanan pelengkap atau pendamping ASI yang diberikan pada priode ketika bayi usia 6 bulan sampai tidak lebih dari 12 bulan (older infant) dan anak usia lebih dari 12 bulan hingga 24 bulan atau 36 bulan (young children) mengalami masa transisi dari ASI ekslusif atau periode MPASI untuk mengenal makanan keluarga.

Kedelai merupakan salah satu sumber protein dari kacang-kacangan yang disarankan untuk MP-ASI. Namun, kedelai utuh banyak mengandung zat antinutrisi seperti tripsin inhibitor, asam fitat, tannin, penyebab faltulensi serta komponen makro yang sulit dicerna dan diserap oleh tubuh karena masih dalam bentuk karbohidrat dan protein yang komplek sehingga konsumsi kedelai untuk campuran MP-ASI disarankan dalam bentuk tempe.

Tempe merupakan produk hasil fermentasi kedelai. Tempe diolah melalui tahapan perendaman, pengupasan kulit ari, perebusan dan proses fermentasi oleh kapang tempe (Rhizopus sp). Tempe juga mengandung enzim superoksida dismutase berfungsi sebagai antioksidan alami untuk menahan tubuh dari serangan radikal bebes oksigen serta mengandung vitamin B12 yang biasanya hanya ditemui pada produk berbasis hewani, senyawa fitokimia dan zat bioaktif lainnya. Tempe merupakan sumber protein yang murah, rata-rata tempe mengandung protein 19,5% sedangkan ayam (21%), daging sapi (20%), telur (13%), dan susu (3%). Makanan berbasis tempe kedelai menawarkan manfaat gizi, kesehatan dan nilai ekonomi yang positif. Tempe tidak dapat langsung digunakan sebagai MP-ASI karena sifat fisiknya yang padat sehingga terlebih dahulu harus diolah menjadi tepung tempe agar memiliki distribusi partikel yang sesuai. Proses pengolahan tepung tempe adalah tempe diiris tipis, dikukus, dikeringkan dan diayak agar tepung memiliki ukuran yang seragam. Tepung tempe termasuk olahan tempe generasi kedua yang cirinya tempe telah mengalami perubahan bentuk fisik selama pengolahan, citarasanya masih sangat melekat dengan citarasa khas tempe.

Download Prosedur pembuatan MPASI

Read 366 kali

Add comment


Security code
Refresh

Kedelai Hitam Malika, Kedelai Berkualitas Asli Indonesia

11 Oktober 2016

Kecap dapat dikatakan sebagai salah satu pelengkap makanan yang kerap digunakan masyarakat Indonesia. Karena itu,...

Swasembada Kedelai, Indonesia Butuh 2 Tahun Lagi

11 Oktober 2016

Kementerian Pertanian menargetkan Indonesia bisa swasembada kedelai pada 2018 dengan penyaluran bantuan benih dan sarana...

Pamor Kedelai Edamame Indonesia Turun

11 Oktober 2016

Meski pun tidak begitu populer untuk dikonsumsi di dalam negeri, namun budidaya edamame cukup marak...

Mengapa pilih tempe untuk bisnis kuliner di London?

11 Oktober 2016

Seorang pemilik warung tempe di London mengatakan ia sangat suka tempe dan belajar di banyak...

Keseharian "bule penjual tempe" di London

11 Oktober 2016

Seorang warga Inggris yang memiliki warung tempe di London bercerita tentang kegiatannya dalam satu minggu...

Kunjungan Web

Hari ini297
Kemarin450
Minggu ini747
Bulan ini1316
Total207113

Nampak
  • IP Anda: 18.116.62.169

May 2025
S M T W T F S
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
Copyright © 2025 Pekakekal (Pengembangan Kajian Kedelai lokal) All Rights Reserved.
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada