Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengklaim para petani kedelai bisa untung Rp 10 juta per hektar dengan menanam kedelai. Petani bisa untung besar, asalkan produktivitas lahan kedelainya sangat tinggi.
\\\"Di Aceh petani kedelai bisa produksi mencapai 2,4 ton per hektar, dengan produksi tersebut oleh Bulog dibeli Rp 7.000 per Kg, artinya bisa Rp 14 juta. Dengan Rp 14 juta biaya produksinya hanya sekitar Rp 4-5 juta, masih bisa untung (Rp 10 juta) yang memadai bagi para petani,\\\" ujar Suswono ketika ditemui di Institut Pertanian Bogor, Selasa (3\/9\/2013).
Sayangnya, menurut Suswono rata-rata produktivitas lahan kedelai nasional masih rendah yakni di bawah 2 ton per hektar. \\\"Tetapi secara nasional produktivitas kita masih rendah, hanya 1,3-1,4 ton per hektar rata-rata nasional, idealnya harus di atas 2 ton per hektar,\\\" kata Suswono.
Libang Kementerian Pertanian terus mensosialisasikan varietas-varietas unggul seperti Kedelai Grobogan yang sudah dilakukan pengujian di berbagai daerah.
\\\"Kedelai Grobogan merupakan varietas unggul dan sudah diuji di berbagai daerah, tetapi tetap saja namanya kedelai merupakan tanaman transgenik yang harus ditanam secara intensif agar hasilnya maksimal, namun nyatanya kan tidak semua petani yang bisa memelihara kedelai dengan intensif,\\\" ungkap Suswono.
Suber: http://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/2348122/petani-kedelai-bisa-untung-rp-10-jutahektar-ini-syaratnya
Bukan hal yang mustahil, jika program pemerintah berhasil dalam mensosialisasikan kedelai lokal, maka akan banyak petani kedelai yang sukses dan maju. Jika konsumsi masyarakat berpindah dari kedelai impor ke kedelai lokal, maka kedelai lokal akan booming, dan banyak industri yang mencari. Oleh karena itu, mulai sekarang para petani kedelai lokal harus menyadari, bahwa dia adalah bagian keberhasilan pemerintah untuk turut serta menyediakan pasokan kedelai lokal bermutu tinggi.
Dengan kesadaran seperti ini, maka para petani mampu terus menanam dan menanam sehingga ketika masyarakat telah beralih ke kedelai lokal, petani yang sudah siap dan berkembang produksi pertanian kedelainya, menjadi petani yang sukses dan mampu meningkatkan perekonimiannya.
Selamat datang di aplikasi SIPKEKAL (Sistem Informasi Persediaan Kedelai Lokal). Aplikasi ini dibangun oleh CEO (Center of Excellent) RKG (Rumah Kedelai Grobogan). Melalui aplikasi ini, anggota atau kelompok tani dapat memasukkan semua aktivitas terkait dengan produksi kedelai lokal, mulai dari panen hingga penyimpanan di gudang yang siap jual dan siap dimanfaatkan oleh industri.
Melalui aplikasi ini, anggota SIPKEKAL dapat memberikan informasi terkait dengan: