Kamis, 13 Oktober 2016 06:00

Kedelai, Sumber Protein Yang Dikonsumsi Sejak Ribuan Tahun

Ditulis oleh
Nilai artikel ini
(0 votes)
Kedelai, Sumber Protein Yang Dikonsumsi Sejak Ribuan Tahun (istimewa)

Beberapa waktu terakhir ini, kacang kedelai menjadi buah bibir masyarakat Indonesia karena mengalami kenaikan harga dan membuat para produsen tempe dan tahu mogok produksi. Akibatnya, makanan yang murah meriah itu pun menghilang dari pasaran, dan masyarakat kehilangan salah satu makanan sumber protein.

Konsumsi kedelai oleh manusia diperkirakan sudah sejak 5000 tahun lalu, terutama oleh masyarakat Asia Timur seperti China, Korea dan Jepang. Untuk makanan menggunakan bahan kedelai, Indonesiadikenal dengan makanan khas-nya, yaitu tempe. Di luar negeri, tempe dijual dalam bentuk makanan beku.

Lalu apa keistimewaan dari kedelai sehingga menjadi makanan favorit sejak ribuan tahun dalam berbagai jenis dan rasa?

Kedelai dianggap salah satu sumber protein yang lengkap dan juga mengandung asam amino yang dibutuhkan tubuh, karena tubuh manusia tidak bisa secara alami memproduksi asam amino. Namun yang harus digaris bawahi, untuk mengkonsumsi kedelai harus dimasak terlebih dahulu dengan suhu tinggi. Kedelai mentah beracun baik bagi manusia maupun hewan. Salah satu keistimewaan kedelai adalah protein dan kandungan gizinya dapat bertahan walau melalui proses dengan suhu tinggi.

Selain itu, kedelai juga bebas kolesterol sehingga baik untuk jantung dan pembuluh darah. Juga kandungan kalsium kedelai dapat menggantikan kalsium dari susu hewan seperti susu sapi.

Dalam setiap 100 gram kedelai terdapat kandungan vitamin C , thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niacin (vitamin B3), vitamin B5, vitamin B6, folid acid, vitamin B12, vitamin A, dan vitamin E.

Kedelai dipercaya memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, berbagai penelitian terus dilakukan untuk mengungkapnya. Beberapa dampak kedelai bagai kesehatan diantaranya adalah : menurunkan resiko kanker, meningkatkan fungsi kognitif otak, menyehatkan jantung, dan menurunkan kolesterol. Walau demikian patut diperhatikan bagi penderita alergi, karena ada pula orang mengalami alergi kacang-kacangan diantaranya terhadap kacang kedelai. Selain itu beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kedelai dapat mempengaruhi tingkat hormon testoteron pada pria, karenanya diperkirakan dapat meningkatkan resiko kanker prostat pada pria.

Pada akhirnya, yang terpenting adalah perlunya kesadaran untuk mengkonsumsi makanan olahan dari kedelai secukupnya. Karena segala sesuatu yang berlebihan tidak baik. Tetaplah mengkonsumsi makanan yang bervariasi, dengan kandungan serat yang seimbang seperti makan sayur dan buah yang cukup dan juga minum air putih. (Puji Astuti)

Read 473 kali
petani

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Proin ornare consectetur sodales. Nulla luctus cursus mauris at dapibus. Cras ac felis et neque consequat elementum a eget turpis. Aliquam erat volutpat.

Artikel lain di dalam kategori ini: Tiru Kebiasaan Orang Jepang Makan Kedelai »

Add comment


Security code
Refresh

Kedelai Hitam Malika, Kedelai Berkualitas Asli Indonesia

11 Oktober 2016

Kecap dapat dikatakan sebagai salah satu pelengkap makanan yang kerap digunakan masyarakat Indonesia. Karena itu,...

Swasembada Kedelai, Indonesia Butuh 2 Tahun Lagi

11 Oktober 2016

Kementerian Pertanian menargetkan Indonesia bisa swasembada kedelai pada 2018 dengan penyaluran bantuan benih dan sarana...

Pamor Kedelai Edamame Indonesia Turun

11 Oktober 2016

Meski pun tidak begitu populer untuk dikonsumsi di dalam negeri, namun budidaya edamame cukup marak...

Mengapa pilih tempe untuk bisnis kuliner di London?

11 Oktober 2016

Seorang pemilik warung tempe di London mengatakan ia sangat suka tempe dan belajar di banyak...

Keseharian "bule penjual tempe" di London

11 Oktober 2016

Seorang warga Inggris yang memiliki warung tempe di London bercerita tentang kegiatannya dalam satu minggu...

Kunjungan Web

Hari ini636
Kemarin450
Minggu ini1086
Bulan ini1655
Total207452

Nampak
  • IP Anda: 3.144.81.2

May 2025
S M T W T F S
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
Copyright © 2025 Pekakekal (Pengembangan Kajian Kedelai lokal) All Rights Reserved.
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada