Gapura bertuliskan “Sentra Industri Tempe Sanan” berdiri kokoh seolah menyambut siapa pun yang masuk ke Kampung Sanan Kota Malang, Jawa Timur. Di kiri kanan gapura itu berdiri deretan outlet megah menjajakan keripik tempe.
 
Masuk ke dalam Kampung Sanan, rumah sekaligus berfungsi sebagai outlet lebih banyak dijumpai. Lokasinya strategis, di pusat kota, sehingga membuat kampung ini menjadi tujuan wisatawan yang ingin membeli buah tangan khas berupa keripik tempe.

Sebuah toko koperasi bernama "French Broad Food" yang terletak di kota Asheville, North Carolina bergerak dalam bisnis jual beli produk organik dan makanan sehat. Salah satu produk yang dijual di toko ini adalah makanan khas Indonesia, tempe.

Ada berbagai merek tempe tersedia di toko ini, namun yang paling laris adalah produk lokal bermerek "Smiling Harah Tempeh" yang dijual mentah dan sudah dimasak. Adapun pemilik perusahaan tempe keluarga ini adalah pasangan suami-istri Chad Oliphant dan Sarah Yancey.

Sejak bulan Juni lalu, UGM melakukan pendampingan terhadap ratusan petani kedelai di Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan. Kini, tanaman kedelai dari para petani ini telah dipanen dengan hasil hampir tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan tanaman kedelai dari petani lain.

“Produksi kedelai dari petani yang kita bina bisa mencapai 2,98 ton per hektar. Hasil ini jauh lebih besar daripada petani lain.  Petani lain ada yang bisa memproduksi hingga 1,28 ton, tapi ada juga yang hanya 1,05 ton  dan 1,08 ton per hektar,” ujar dosen Fakultas Pertanian UGM, Dr. Ir. Sri Sulandari, S.U., usai memanen kedelai produksi para petani binaan UGMdi area persawahan Desa Sumberharjo.

Pembudidayaan bibit kacang kedelai di DIY sangat jarang dilakukan. Namun petani di Dusun Sawahan, Desa Bleran, Kecamatan Payen berhasil membudidayakan benih kacang kedelai. Bahkan pada tahun 2015, petani mampu memanen kedelai sebanyak 150 ton. Jumlah produksi tersebut masih dihasilkan berdasarkan permintaan pasar. Walaupun sebenarnya petani bisa menghasilkan produksi di atas itu.

"Kalau produksinya lebih dari permintaan pasar saya tidak berani. Nanti bisa rugi," ujar petani kedelai Sumari Citro Wibisono saat ditemui di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Amulat Sawahan, Kamis (21/4).

Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Boyolali memprediksi produksi kedelai Boyolali tahun ini mencapai 3.600 ton hingga 4.000 ton.

“Harapannya di tahun 2017 Boyolali bisa swasembada pangan. Salah satunya didukung dengan produksi kedelai yang tinggi,” kata Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dispertanbunhut Boyolali, Supardi, di sela-sela panen raya kedelai di Desa Pusporenggo, Kecamatan Musuk, Rabu (13/5/2015).

Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Banten mengembangkan budidaya tanaman kedelai seluas 1.500 hektare di 17 kecamatan guna mendukung program swasembada pangan di daerah itu.

"Kami berharap pengembangan tanaman kedelai dapat menyumbangkan kebutuhan pasar lokal," kata Kepala Seksi Produksi dan Palawija Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak Irwan Riyadi di Lebak, Rabu (13/5).

Pemerintah daerah terus mendorong petani agar mengembangkan budidaya kedelai karena permintaan pasar cukup tinggi.

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto mengatakan, lahan pasang surut bisa menjadi solusi dari keterbatasan lahan tanam akibat alih fungsi lahan pangan menjadi lahan tambang, perkebunan, serta kawasan industri.

"Kita bisa menggunakan lahan pasang surut untuk solusi keterbatasan lahan. Itu bisa digarap dengan baik," kata Herry di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (3/2).

"Lahan pasang surut itu lahan yang tergenang air laut, nanti surut lagi, nanti tergantung lagi. Tergantung periode pasang dan surut," tambahnya.

Selasa, 11 Oktober 2016 16:14

Keseharian "bule penjual tempe" di London

Seorang warga Inggris yang memiliki warung tempe di London bercerita tentang kegiatannya dalam satu minggu untuk mempersiapkan makanan khas Indonesia itu.

William Mitchel yang membuka warung tempe dua tahun lalu di satu pasar di London mengatakan ia ingin memperkenalkan tempe agar masuk ke "setiap dapur di Inggris".

"Saya bule tukang tempe," kata William dalam bahasa Indonesia.

"Saya punya tiga pekerjaan, buat tempe, masak tempe dan promosikan tempe," kata William.

Seorang pemilik warung tempe di London mengatakan ia sangat suka tempe dan belajar di banyak kota di Jawa sebelum memutuskan untuk memproduksi sendiri dan menjual makanan Indonesia ini.

William Mitchell yang memulai usaha dengan membuka warung tenda di London dua setengah tahun lalu mengatakan sejak mencoba makan tempe -saat tinggal di Jakarta 10 tahun lalu- ia langsung suka.

Menjawab pertanyaan sejumlah pembaca BBC Indonesia melalui Facebook Live, William mengatakan, "Saya suka tempe, dan saat pulang ke Inggris tak ada tempe."

Selasa, 11 Oktober 2016 15:17

Pamor Kedelai Edamame Indonesia Turun

Meski pun tidak begitu populer untuk dikonsumsi di dalam negeri, namun budidaya edamame cukup marak di Indonesia. Sebagian besar produksi kedelai Jepang ini memang untuk pasar ekspor.

Namun belakangan peluang budidaya edamame tidak segurih dulu. Salah satu perusahaan pembudidaya edamame, PT Mitratani Dua Tujuh yang merupakan anak usaha PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X (Persero) mengakui hal itu.

Halaman 2 dari 2

Kedelai Hitam Malika, Kedelai Berkualitas Asli Indonesia

11 Oktober 2016

Kecap dapat dikatakan sebagai salah satu pelengkap makanan yang kerap digunakan masyarakat Indonesia. Karena itu,...

Swasembada Kedelai, Indonesia Butuh 2 Tahun Lagi

11 Oktober 2016

Kementerian Pertanian menargetkan Indonesia bisa swasembada kedelai pada 2018 dengan penyaluran bantuan benih dan sarana...

Pamor Kedelai Edamame Indonesia Turun

11 Oktober 2016

Meski pun tidak begitu populer untuk dikonsumsi di dalam negeri, namun budidaya edamame cukup marak...

Mengapa pilih tempe untuk bisnis kuliner di London?

11 Oktober 2016

Seorang pemilik warung tempe di London mengatakan ia sangat suka tempe dan belajar di banyak...

Keseharian "bule penjual tempe" di London

11 Oktober 2016

Seorang warga Inggris yang memiliki warung tempe di London bercerita tentang kegiatannya dalam satu minggu...

Kunjungan Web

Hari ini681
Kemarin450
Minggu ini1131
Bulan ini1700
Total207497

Nampak
  • IP Anda: 18.217.104.193

May 2025
S M T W T F S
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
Copyright © 2025 Pekakekal (Pengembangan Kajian Kedelai lokal) All Rights Reserved.
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada