Target produksi komoditas kedelai di Kabupaten Purworejo tahun 2016 gagal terpenuhi. Pemerintah pusat menargetkan budidaya kedelai pada lahan seluas 3.000 hektare, hanya hanya terealisasi 1.877 hektare.
Tidak terpenuhinya luasan tanam karena terjadi pergeseran jenis komoditas yang dibudidayakan petani. "Sebagian petani sentra kedelai mulai beralih menanam kacang hijau," ungkap Ir Eko Anang SW, Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Purworejo, mewakili Kepala DPPKP Ir Dri Sumarno, kepada KRjogja.com, Jumat (30/9).
Sejak bulan Juni lalu, UGM melakukan pendampingan terhadap ratusan petani kedelai di Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan. Kini, tanaman kedelai dari para petani ini telah dipanen dengan hasil hampir tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan tanaman kedelai dari petani lain.
“Produksi kedelai dari petani yang kita bina bisa mencapai 2,98 ton per hektar. Hasil ini jauh lebih besar daripada petani lain. Petani lain ada yang bisa memproduksi hingga 1,28 ton, tapi ada juga yang hanya 1,05 ton dan 1,08 ton per hektar,” ujar dosen Fakultas Pertanian UGM, Dr. Ir. Sri Sulandari, S.U., usai memanen kedelai produksi para petani binaan UGMdi area persawahan Desa Sumberharjo.
Pembudidayaan bibit kacang kedelai di DIY sangat jarang dilakukan. Namun petani di Dusun Sawahan, Desa Bleran, Kecamatan Payen berhasil membudidayakan benih kacang kedelai. Bahkan pada tahun 2015, petani mampu memanen kedelai sebanyak 150 ton. Jumlah produksi tersebut masih dihasilkan berdasarkan permintaan pasar. Walaupun sebenarnya petani bisa menghasilkan produksi di atas itu.
"Kalau produksinya lebih dari permintaan pasar saya tidak berani. Nanti bisa rugi," ujar petani kedelai Sumari Citro Wibisono saat ditemui di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Amulat Sawahan, Kamis (21/4).
Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Boyolali memprediksi produksi kedelai Boyolali tahun ini mencapai 3.600 ton hingga 4.000 ton.
“Harapannya di tahun 2017 Boyolali bisa swasembada pangan. Salah satunya didukung dengan produksi kedelai yang tinggi,” kata Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dispertanbunhut Boyolali, Supardi, di sela-sela panen raya kedelai di Desa Pusporenggo, Kecamatan Musuk, Rabu (13/5/2015).
Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Banten mengembangkan budidaya tanaman kedelai seluas 1.500 hektare di 17 kecamatan guna mendukung program swasembada pangan di daerah itu.
"Kami berharap pengembangan tanaman kedelai dapat menyumbangkan kebutuhan pasar lokal," kata Kepala Seksi Produksi dan Palawija Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak Irwan Riyadi di Lebak, Rabu (13/5).
Pemerintah daerah terus mendorong petani agar mengembangkan budidaya kedelai karena permintaan pasar cukup tinggi.
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto mengatakan, lahan pasang surut bisa menjadi solusi dari keterbatasan lahan tanam akibat alih fungsi lahan pangan menjadi lahan tambang, perkebunan, serta kawasan industri.
"Kita bisa menggunakan lahan pasang surut untuk solusi keterbatasan lahan. Itu bisa digarap dengan baik," kata Herry di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (3/2).
"Lahan pasang surut itu lahan yang tergenang air laut, nanti surut lagi, nanti tergantung lagi. Tergantung periode pasang dan surut," tambahnya.